Nama kegiatan program yang dilakukan dalam PBL II di RT. 12 dan RT. 13 Desa Wonorejo, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan adalah “KASIH MESRA (Kader Anti Hipertensi dan Memanfaatkan Sayuran Tanaman Obat Keluarga) untuk Penurunan Angka Hipertensi Desa Wonorejo RT 12 dan 13”. Sasaran dalam kegiatan ini adalah seluruh warga di RT. 12 dan RT. 13 Desa Wonorejo, terutama yang memiliki riwayat penyakit hipertensi. KASIH MESRA (Kader Anti Hipertensi dan Memanfaatkan Sayuran Tanaman Obat Keluarga) untuk Penurunan Angka Hipertensi Desa Wonorejo RT 12 dan 13” merupakan suatu program intervensi yang dilaksanakan oleh Kelompok 12 PBL PSKM FK ULM dalam kegiatan PBL II, dalam program ini anggota kelompok 12 PBL PSKM FK ULM melakukan kegiatan pemeriksaan, pembentukan kader hipertensi, penyuluhan kesehatan dan pemberian informasi terkait pemanfaatan sayuran toga, serta pemberian informasi terkait salah satu contoh tumbuhan yang dapat dikonsumsi untuk membantu penurunan hipertensi untuk kesehatan warga di RT. 12 dan RT. 13 Desa Wonorejo.
Adapun indikator pemeriksaan yang dilakukan terdiri atas cek tekanan darah (tensi) yang dibantu dengan kader hipertensi yang terpilih dan penyuluhan terkait edukasi kesehatan tentang hipertensi, pola hidup sehat dan Bina keluarga Lansia. Selain itu dilakukan pula edukasi dan diskusi bersama masyarakat setempat mengenai penyakit hipertensi. Edukasi ini dilakukan oleh pihak kelompok 12 PSKM FK ULM. Kegiatan ini bertempat di rumah Bapak RT. 12 Desa Wonorejo.
Intervensi program dimulai dengan menyiapkan perizinan yang dibantu oleh pihak UP-PBL. Persiapan kegiatan dengan melakukan koordinasi serta persetujuan kepada Ketua RT dan juga dilakukan koordinasi kepada pihak aparat desa untuk membantu dalam pembentukan kader hipertensi untuk RT.12 dan RT.13 Desa Wonorejo. Kemudian, dilakukan perancangan mengenai media edukasi hipertensi oleh anggota tim. Media edukasi hipertensi dicetak dalam bentuk leaflet. Materi yang termuat dalam edukasi hipertensi tersebut juga menjadi dasar dalam pembetukan soal pre-post test. Sebelum melakukan kegiatan intervensi dipastikan segala macam persiapan dan media intervensi sudah siap dan telah dikonsulkan kepada dosen pembimbing. Pada tanggal 29 Juli 2022 penyebaran undangan dilakukan ke beberapa warga yang menjadi menjadi sasaran intervensi. Kegiatan intervensi penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2022 di tempat Ketua RT 13.
Setelah semua kegiatan dilakukan maka pentinglah dilakukan sebuah evaluasi dalam suatu program yang mana evaluasi ini turut menentukan keberhasilan suatu program. Selain itu, evaluasi juga digunakan untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai atau tidak, apakah pelaksanaan program sesuai dengan rencana, serta dampak apa yang terjadi setelah program dilaksanakan. Evaluasi program berguna bagi para pengambil keputusan untuk menetapkan apakah program akan diperbaiki, dimodifikasi, diperluas, atau ditingkatkan.
Sebelum itu, pada tanggal 25 Juli mengunjungi bidan desa agar bisa dapat bekerja sama dalam program Kasih Mesra. Selanjutnya dilakukan juga persiapan berupa pembinaan dan pelatihan Kader Kasih Mesra dimana di setiap RT memiliki 1 kader yang akan membantu melaksanakan program Kasih. Kegiatan lain yang dilakukan yakni praktek pembuatan teh seledri dengan berkeliling ke rumah-rumah warga dengan membawa seledri dan lembar evaluasi yang berlangsung dalam 4 hari. Program Kasih Mesra dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus, jadi tiap warga akan datang ke tempat kader untuk memeriksakan tekanan darah mereka, Program ini akan dilakukan minimal 1 bulan sekali. Program ini diharapkan dapat menimbulkan kesadaran bagi warga agar mau mencek tingkat kesehatan mereka tanpa harus disuruh terlebih dahulu. Harapannya program ini rutin dilaksanakan setiap bulannya agar warga bisa sehat selalu.
Rencana tindak lanjut dari Program KASIH MESRA yang pertama yaitu melakukan monitoring terhadap program yang berjalan. Program haruslah berjalan setiap bulan, oleh karena itu harus dipantau. Kader RT 12 dan RT 13 dapat bekerja sama semisalnya bersama-sama pada satu tempat ketika memeriksa tekanan darah agar suasana tambah ramai dan warga makin semanagat untuk datang. Kemudian yang kedua adalah penggunaan tanaman obat, seiring waktu warga dapat berkonsultasi kepada kader mengenai tanaman obat yang boleh dipakai untuk menurunkan tekanan darah, informasi yang didapat kader tersebut haruslah disampaikan kepada kelompok 12 terlebih dahulu sebelum menyampaikan rekomendasi tanaman obat yang sesuai kriteria warga yang berperiksa, karena tidak semua tanaman obat cocok untuk digunakan dan perlu adanya pemeriksaan sakit yang pernah diderita warga tersebut.
Selama semua warga peduli dan selalu memperhatikan kesehatan mereka, maka akan kecil kemungkinan mereka terserang penyakit. Jika memang warga sudah mengalami faktor risiko terutama penyakit hipertensi, maka dapat dibantu dengan pengecekan tekanan darah secara rutin yang diadakan oleh pelayanan kesehatan misalnya dari posbindu atau dengan kader yang telah di tunjuk untuk setiap RT.12 dan RT.13 Desa Wonorejo. Para kader akan memberikan hasil pemeriksaan warga setiap bulannya kepada bidan desa untuk ditindak lebih lanjut jika memang terdapat kondisi yang harus ditangani langsung oleh tenaga kesehatan. Tidak hanya melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin, bahkan warga dianjurkan harus menjaga pola gaya hidup sehat dan selalu mengonsumsi sayuran dan buah-buahan terutama tanaman obat keluarga agar lebih mudah didapatkan dan memiliki banyak khasiat.