Kursi ecobrick buatan warga Desa Lok Baintan Dalam
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dalam kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) tahun 2024 dengan proyeknya yang berjudul ” Lingkungan “KEREN” Lingkungan yang Bersih (Knowledge, Empowerment, REiNforce facility)” Proyek ini bertujuan untuk mengurangi timbunan sampah plastik di lingkungan rumah warga Desa Lok Baintan Dalam, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, dengan memanfaatkan ecobrick yang berasal dari botol plastik yang diisi penuh dengan sampah plastik hingga padat. Program ini memanfaatkan ecobrick untuk membuat furniture seperti kursi, yang juga dikolaborasikan dengan purun, tanaman lokal yang sering digunakan dalam kerajinan tradisional.
Program ini tidak hanya menargetkan pengurangan timbunan sampah plastik, tetapi juga memberdayakan masyarakat setempat melalui pelatihan pembuatan ecobrick. Mahasiswa Kesmas FKIK ULM melibatkan warga Desa Lok Baintan Dalam pada seluruh proses, mulai dari pengumpulan dan pemilahan sampah plastik hingga pengisian botol dan pembuatan furniture. Selain membantu mengatasi masalah sampah, kolaborasi dengan purun juga memberikan peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat dengan menciptakan produk kerajinan yang bernilai tambah dan ramah lingkungan. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran lingkungan, mengajarkan keterampilan baru, dan membawa manfaat ekonomi bagi warga desa. Langkah kecil ini diharapkan mampu memberikan dampak besar dalam menciptakan masa depan bebas polusi. “Tujuan utama kami adalah mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan memberikan solusi nyata yang dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari”. Ucap salah seorang anggota mahasiswa.
Selain pembentukan kader untuk pembuatan ecobrick ini, para mahasiswa juga menggandeng sejumlah bapak-bapak untuk tergabung dalam kader angkut sampah. Kegiatan angkut sampah ini dilaksanakan setiap seminggu sekali, yang dilakukan dari tempat pembuangan sementara yang telah mahasiswa letakkan tempat sampah di beberapa tempat strategis, dan nantinya akan dibawa para kader angkut sampah ini ke TPS desa, yang notaben jaraknya cukup jauh dari desa. Melalui kegiatan ini, diharapkan warga Desa Lok Baintan Dalam dapat meneruskan praktek pembuatan ecobrick dan mengembangkan lebih banyak produk kreatif dari bahan daur ulang, serta terus aktif dan konsisten dalam kegiatan pengangkutan sampahnya ini. Program ini menjadi langkah awal menuju lingkungan yang lebih bersih dan sehat, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Masyarakat Desa Lok Baintan Dalam memberikan respon positif terhadap program ini. Salah satu ibu rumah tangga, Ibu Siti Aisyah mengatakan, “Saya merasa senang bisa ikut serta dalam program ini. Selain bisa mengurangi sampah di lingkungan, saya juga belajar keterampilan baru yang bisa mengisi waktu luang selain mengurus rumah tangga”. Hj Yana selaku ketua kader dalam program ini juga merasakan manfaatnya mengatakan ” Program membuat ecobrick ini juga dapat membuat silaturahmi antar warga terjalin dengan baik karena kegiatan ini bentuknya adalah bekerja sama dan sering berkumpul bersama warga di Desa” ujarnya dengan tersenyum. Dengan berbagai pendapat positif dari masyarakat, program ini menunjukkan bahwa langkah kecil dengan memanfaatkan ecobrick dapat memberikan dampak besar. Program ini juga mengajarkan bahwa masalah lingkungan dapat diatasi dengan kerjasama dan inovasi. Mahasiswa Kesmas FKIK ULM berharap, dengan adanya program ini masyarakat Desa Lok Baintan Dalam dapat terus menerapkan praktek ramah lingkungan dan terus mengembangkan kreativitas dalam mengolah sampah plastik menjadi produk bernilai guna. Dengan semangat gotong-royong dan inovasi, program ini menjadi langkah awal menuju lingkungan yang lebih bersih dan sehat, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.