Pelakasanaan Kegiatan PEDULILOKA
Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Lambung Mangkurat, dalam Kelompok 8, telah sukses menyelenggarakan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) 2 di Desa Paku Alam RT 03, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Dipimpin oleh Amanda Annisa, dengan anggota Maudy Siti Fazila, Nor Azizah, dan Yuga Dwi Munawaroh, kegiatan ini berlangsung dari 10 hingga 17 Juli 2024. Kegiatan ini memberikan kesempatan berharga untuk belajar langsung dari masyarakat dan menerapkan ilmu yang diperoleh di kampus.
Desa Paku Alam terletak di tepi Sungai Martapura, dengan mayoritas penduduk yang bekerja sebagai petani, pekebun, dan pedagang. Infrastruktur di Desa Paku Alam RT 03 cukup baik, meskipun jalan masih dalam tahap pembangunan. Layanan kesehatan di desa ini memang terbatas, namun masyarakat tetap memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, seperti Posyandu dan Polindes untuk pemeriksaan kesehatan ibu dan anak. Namun, terkait masalah kesehatan lingkungan, seperti pengelolaan sampah, masih ada tantangan yang perlu diatasi. Diperlukan kerjasama antara warga, pemerintah desa, dan pihak terkait untuk menyelesaikan isu ini.
Hasil diagnosis komunitas dari kegiatan PBL 1 yang berlangsung dari 11 Januari hingga 12 Februari 2024 menunjukkan bahwa 90,67% masyarakat menangani sampah dengan cara membakar, sementara 52% tidak memiliki tempat sampah. Pengelolaan sampah dilakukan dengan cara dibakar dan dibuang sembarangan akibat tidak adanya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA), serta kurangnya layanan pengangkutan sampah di Desa Paku Alam RT 03. Pembakaran sampah ini dapat mengakibatkan polusi udara, menurunkan kualitas udara di sekitar, dan berdampak pada kesehatan akibat paparan asap.
Berdasarkan masalah yang ditemukan, Kelompok 8 PBL melakukan intervensi untuk pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga di Desa Paku Alam RT 03. Intervensi ini dilaksanakan melalui kegiatan lanjutan dari PBL 1, yang bertajuk “PEDULILOKA: Pemberdayaan Edukasi, Lingkungan Optimal, Kelola Aksi Sampah.” Tujuan dari program ini adalah untuk membantu mengatasi masalah pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga. Intervensi tersebut mencakup edukasi tentang pentingnya pengelolaan sampah, pelatihan pembuatan eco-enzym dan pestisida alami, serta distribusi tempat sampah.
Program PEDULILOKA disambut dengan antusias oleh masyarakat Desa Paku Alam RT 03. Dalam kegiatan edukasi, dijelaskan tentang pengelolaan sampah melalui penyebaran media informasi berupa leaflet yang membahas pemilahan sampah dengan prinsip 4R. Leaflet tersebut mencakup manfaat pemilahan sampah, jenis-jenis sampah, dampak sampah terhadap kesehatan dan lingkungan, serta cara-cara pengelolaan sampah yang baik. Media leaflet ini dirancang untuk memberikan informasi yang lebih rinci agar lebih mudah dipahami oleh masyarakat Desa Paku Alam RT 03.
Program PEDULILOKA diikuti oleh 20 warga Desa Paku Alam RT 03. Dalam pelatihan mengenai pembuatan pestisida alami dan eco-enzym, peserta dibagi menjadi enam kelompok yang dibimbing oleh anggota kelompok lain. Mereka diajarkan cara membuat pestisida alami dari kulit bawang yang direndam dalam air bersih selama satu hari dan kemudian disaring, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif untuk pestisida kimia. Penggunaan pestisida alami berbahan organik lebih bersahabat dengan lingkungan dan mengurangi risiko residu kimia yang bisa berbahaya bagi kesehatan. Selain itu, memanfaatkan bahan yang ada dapat membantu masyarakat mengurangi pengeluaran dan menghasilkan produk pertanian yang lebih aman.
Dalam pembuatan eco-enzym, kelompok menyediakan alat dan bahan dari sampah organik seperti buah, sayuran, gula merah, dan air bersih. Eco-enzym merupakan produk fermentasi dari bahan-bahan tersebut yang memiliki berbagai manfaat, termasuk sebagai pupuk alami, pembersih lantai, sabun cuci piring, serta obat untuk luka dan masalah kulit. Setelah menyelesaikan sesi edukasi dan pelatihan, mahasiswa juga menyerahkan 20 tempat sampah kepada warga setempat.
Saat pelatihan pembuatan eco-enzym dan pestisida alami masyarakat merasa senang dengan dilaksanakannya program intervensi pelatihan ini “Programnya bagus dan sangat bermanfaat untuk masyarakat desa. Pelatihan pembuatan pestisida alami ini mudah untuk dipraktikkan sendiri di rumah, bahannya juga mudah didapat karena memanfaatkan kembali sampah organik seperti kulit bawang jadi tidak perlu mengeluarkan uang buat mengolahnya. Aku mau coba bikin pestisida alami sendiri lagi nanti di rumah untuk menyemprot tanaman.” Ungkap Ibu Lena, warga Desa Paku Alam RT 03.
Pelatihan pembuatan eco-enzym terbukti mudah dilakukan, meskipun memerlukan waktu tiga bulan untuk proses fermentasi, tetapi manfaatnya sangat besar. “Saya ingin mencoba menggunakan eco-enzym ini sebagai pembersih lantai dan sabun cuci piring, jadi bisa lebih hemat dan tidak perlu membeli lagi. Nanti saya akan mengolahnya sendiri,” ujar Ibu Rifkiyah, warga Desa Paku Alam RT 03.
Kegiatan ini telah meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan dampaknya terhadap kesehatan serta lingkungan. Masyarakat kini mampu mengelola sampah organik dengan membuat pestisida alami yang lebih ramah lingkungan, serta memanfaatkan sisa buah dan sayuran untuk diolah menjadi eco-enzym.
Dengan adanya Program PEDULILOKA, masyarakat Desa Paku Alam RT 03 diharapkan mulai menyadari pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan mampu memberdayakan diri untuk mengelola sampah dengan baik dan benar. Hal ini diharapkan dapat mengatasi masalah sampah di lingkungan sekitar. Dengan lingkungan yang bersih dan sehat, masyarakat dapat hidup nyaman tanpa terganggu oleh masalah kesehatan yang terkait dengan kondisi lingkungan.